"Wahai perawat Indonesia bangkitlah dan majulah untuk menolong skalian yang menderita.
Kuatkanlah pribadimu, tingkatkan pengetahuan tuk memb'rikan asuhan keperawatan,
Kita melangkah untuk mengisi pembangunan, bangsa Negara Indonesia
Untuk menghantarkan bangsa menuju sehat semua, dengan semangat jiwa Pancasila".
Membuat anak menuruti aturan memang
membutuhkan keterampilan. Sayangnya, tak sedikit orangtua yang mengambil
"jalan pintas" dengan menakut-nakuti agar anak akhirnya menurut.
Padahal menakut-nakuti merupakan salah satu pendekatan negatif terhadap
anak sehingga berpotensi membentuk pribadi anak yang kurang baik.
Psikolog
Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic mengatakan, pendekatan
negatif bagi anak merupakan pendekatan yang salah. Bukannya membuat anak
termotivasi, pendekatan negatif justru akan membuat anak cemas dan
dapat menimbulkan perilaku yang negatif. Bahkan, pendekatan negatif juga
dapat mengundang rasa kebencian anak.
Sebaliknya, Febri
mengatakan, pendekatan yang harus dilakukan agar anak menurut yaitu
melalui pendekatan positif. "Pendekatan positif dapat dilakukan dengan
memaparkan konsekuensi positif dari apa yang diperintahkan pada anak,"
tuturnya seusai talkshow "Inspiring Moms & Kids" yang diadakan oleh
Brawijaya Clinic dan fX Lifestyle Center Sabtu (20/4/2013) di Jakarta.
Konsekuensi postif, lanjut dia, misalnya, "kalau Adik mau makan
dan habis, nanti Adik bisa kuat main basket dan tinggi seperti Kakak."
Bandingkan dengan kalimat menakut-nakuti seperti, "kalau nggak makan
Adik bisa lemas, kurus, cacingan lho."
"Konsekuensi positif akan
membuat anak menjadi terpacu untuk menjadi positif, seperti bisa lebih
pintar, lebih tinggi, lebih jago main basket, dan sebagainya," jelasnya.
Bisa diubah
Jika
memang Anda sudah terlanjur melakukan "jalan pintas" tersebut, jangan
lantas takut pribadi anak akan menjadi negatif. Febri mengatakan, dengan
mengubah kebiasaan secara bertahap, maka anak akan semakin mengerti.
"Pertama, harus dilakukan introspeksi dengan melihat feedback dari
orang-orang terdekat. Saat anak diberi tahu malah melawan, cobalah
tanya kepada orang-orang terdekat apa yang sudah Anda katakan pada si
kecil," papar Febri.
Ia melanjutkan, ketika memang ada yang salah
dari perkataan Anda, perlahan ubahlah dengan menggunakan metode
konsekuensi positif. "Kebiasaan yang diubah akan membuat perilaku baru.
Ketika kebiasaan sudah menjadi positif, perilaku pun akan mengikuti
demikian," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar